Putus cinta merupakan kejadian berakhirnya hubungan yang telah dibina dengan pasangan dan menimbulkan duka atau masa berkabung. Perilaku percobaan bunuh diri adalah tindakan secara langsung pada diri sendiri yang menyebabkan luka kecil atau besar dari seseorang yang berniat untuk mengakhiri hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengalaman putus cinta dengan perilaku percobaan bunuh diri pada remaja di SMPN 3 Cipeundeuy Kab. Bandung Barat dengan desain penelitian bersifat deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah siswa/siswi SMPN 3 Cipeundeuy Kab. Bandung Barat. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 58 responden. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Hasil analisa univariat didapatkan hasil dari 58 responden terdapat 48 responden (82,8%) mengalami putus cinta ringan, dan 10 responden (17,2%) mengalami putus cinta sedang. Sebanyak 45 responden (77,6%) belum pernah melakukan percobaan bunuh diri, dan 13 responden (22,4%) pernah melakukan percobaan bunuh diri. Uji analisa bivariat menggunakan uji Spearman Rank didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan antara pengalaman putus cinta dengan perilaku percobaan bunuh diri pada remaja di SMPN 3 Cipeundeuy Kab. Bandung Barat dengan nilai korelasi (r = 0,411) dan P-value sebesar 0,002 (p < 0,05). Saran untuk responden sebaiknya lebih mendekatkan diri pada Tuhan Yang Maha Esa, mencari sahabat yang dapat dipercaya sebagai tempat untuk mencurahkan isi hati dan menceritakan permasahan yang dihadapi, menjaga komunikasi yang baik dengan keluarga, dan memanajemen stres dengan melakukan hobby yang disenangi.