ABSTRAK HIV/AIDS merupakan masalah dan tantangan serius terhadap kesehatan masyarakat di dunia. Klien dengan hasil test HIV positif memerlukan konseling tentang praktik yang aman dan kemungkinan pilihan pengobatan. Penggunaan obat ARV dalam pengobatan HIV/AIDS merupakan suatu program yang efektif dalam menekan jumlah virus di dalam tubuh penderita, akan tetapi pemberian ARV ini memiliki efek samping dan pengobatan ini harus dijalani dalam waktu lama. Hal ini berpotensi pada ketidak patuhan pasien menjalani terapi ARV dan bisa memperburuk kondisi emosional dan psikososial bahkan bisa menyebabkan depresi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan lamanya pengobatan ARV terhadap tingkat depresi pada pasien HIV/AIDS di RSUD tarakan Jakarta. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel penelitian sebanyak 51 orang. Hasil penelitian didapatkan bahwa p-value 0,000 maka p-value < 0,05 artinya terdapat hubungan lama pengobatan antiretroviral (ARV) terhadap tingkat depresi pada pasien HIV/AIDS di RSUD Tarakan Jakarta. Dengan nilai korelasi atau nilai r sebesar 0,481 maka dapat dinyatakan bahwa hasil penelitian ini memiliki kekuatan hubungan yang sedang. Diharapkan perawat mampu memberikan layanan asuhan keperawatan yang mendukung pasien, agar terhindar dari keadaan yang bisa memperburuk kondisi pasien seperti adanya depresi sehingga bisa meningkatkan kualitas hidup pasienrnrnrn