Mahasiswi termasuk individu yang rentan terhadap stress. Stress sendiri adalah respon individu terhadap stressor. Saat stress dapat menyebabkan terjadinya beberapa perubahan pada hormone,diantaranya hormone pada sistem reproduksi sehingga dapat terjadi perubahan siklus menstruasi pada beberapa wanita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat stress terhadap siklus menstruasi pada mahasiswi STIKes Binawan. Desain penelitian ini bersifat deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswi STIKes Binawan. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 79 responden. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner mengenai tingkat stress dan siklus menstruasi. Hasil analisa univariat didapatkan hasil dari 79 responden terdapat 35 responden (44,3%) memiliki stress normal, 21 responden (26,6%) dengan stress ringan , 17 responden (21,5%) dengan stress sedang , 4 responden dengan stress berat (5,1%) dan 2 responden dengan stress sangat berat (2,5%). Dan sebanyak 53 responden (67,1 %) memiliki siklus menstruasi normal, 21 responden (26,6 % ) memiliki siklus menstruasi memendek dan 5 responden (6,3 %) memiliki siklus menstruasi memanjang. Uji analisa bivariat menggunakan uji Spearman Rank Rho didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan tingkat stress terhadap siklus menstruasi pada mahasiswi STIKes Binawan tahun 2017 dengan nilai korelasi (r=0,317) dengan nilai P-value sebesar 0,004 ( p < 0,05). Saran untuk mahasiswi dianjurkan agar dapat melakukan manajemen stress yang baik seperti manajemen waktu yang baik, cukup dalam beristirahat , mempersiapkan diri dalam menghadapi ujian, beribadah dengan baik dan mencari dukungan supportive dilingkungan sekitar seperi keluarga dan teman. Untuk pihak institusi agar memberikan informasi mengenai teknik manajemen stress yang baik