No image available for this title

Skripsi/KTI

Hubungan Sindrom Metabolik Dengan Penyakit Jantung Koroner Di Indonesia: Analisis Lanjut Riskesdas 2013



Latar belakang : Ketersediaan data sindrom metabolik (SM) di Indonesia sangat terbatas faktanya data ini sangat penting untuk pencegahan penyakit kardiovaskular dan diabetes mellitus tipe 2. IDF memperkirakan 25% penduduk dewasa dunia memiliki SM. SM dapat dicegah dengan terapi gaya hidup (theurapetic life change). Obesitas, resistensi insulin, peningkatan trigliserida, penurunan HDL-C, dan hipertensi merupakan indikator SM. SM didefinisikan sebagai kumpulan faktor resiko yang secara langsung berpengaruh terhadap PJK dan DM tipe 2. Ada beberapa definisi SM. Beberapa organisasi menekankan kepada obesitas atau resistensi insulin sebagai faktor utama, tetapi kriteria NCEP-ATP III tidak menentukan kriteria khusus, hanya merupakan kumpulan 3 dari 5 indikator untuk menentukan diagnosa SM. Metode: Penelitian ini dikembangkan untuk menjelaskan hubungan indikator SM dengan SM dan PJK serta hubungan SM dan PJK berdasarkan data survei Riskesdas 2013. Studi cross-sectional menggunakan 26.063 sampel biomedis. Data yang dikumpulkan adalah data lingkar perut, IMT, gula darah puasa, trigliserida, HDL-C, tekanan darah sistol dan diastol serta status PJK dan DM. Hubungan antara obesitas, resistensi insulin, peningkatan trigliserida, penurunan HDL-C, hipertensi terhadap SM dan PJK serta kumpulan 3 dari 5 indikator terhadap PJK dianalisis dengan menggunakan chi-quare. Hasil: Obesitas sentral dan obesitas menurut IMT berhubungan dengan peningkatan 5,67 dan 3,55 resiko SM (p: 0,000), resistensi insulin (3,99; 95% CI: 3,84-4,16; p:0,000), peningkatan trigliserida (5,79; 95% CI:5,55-6,05; p:0,000), penurunan HDL-C (6,23; 95% CI:5,86-6,61; p:0,000), dan hipertensi (5,90; 95% CI:5,52-6,30; p:0,000). Obesitas, resistensi insulin, dan hipertensi berhubungan dengan PJK, sedangkan peningkatan trigliserida dan penurunan HDL-C tidak berhubungan dengan PJK. SM berhubungan dengan peningkatan 2 kali resiko PJK (95% CI:1,48-2,68; p:0,000) dibandingkan dengan PJK tidak SM. Kesimpulan: Penelitian ini menunjukan bahwa seluruh indikator SM berhubungan dengan peningkatan resiko SM, dan menjelaskan bahwa obesitas, resistensi insulin, dan hipertensi baik sebagai faktor resiko tunggal atau bagian dari SM meningkatkan resiko PJK. Peningkatan trigliserida dan penurunan HDL-C tidak berhubungan dengan PJK.


Ketersediaan

041521020-20-2017Tersedia

Informasi Detil

Judul Seri
-
No. Panggil
041521020-20-2017
Penerbit Stikes Binawan : Jakarta Timur.,
Deskripsi Fisik
Gunarti Yahya, DCN, MM, RD
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
041521020-20-2017
Klasifikasi
NONE
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
Skripsi Gizi
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaXML DetailCite this