ABSTRAK Latar Belakang: Kebakaran adalah suatu hal yang tidak diinginkan siapapun didunia ini. Kebakaran dapat menyebabkan penderitaan juga banyak kerugian seperti hilangnya lapangan kerja, kerugian materi juga kerugian jiwa. Ada beberapa hal yang dapat berpotensi timbulnya kebakaran, adanya korsleting listrik sampai pada kelalaian pada manusia itu sendiri. Kasus kebakaran pada perkantoran banyak terjadi, seperti di Gedung Pusat Perkantoran Kelapa Gading, Kantor Pelayanan Pajak (KPP) di Bekasi Selatan, dan banyak kejadian kecil di perkantoran pada umumnya. Metode: Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, bersifat deskriptif dengan melakukan pendekatan komperatif melalui observasi, wawancara, dan telaah dokumen sebagai data primer dan sekunder. Penelitian ini dilakukan untuk melihat kesesuaian Sistem Proteksi Kebakaran Aktif di Gedung GOC PT. Garuda Indonesia terhadap standart yang telah ditentukan yaitu PERMEN PU NO. 26/PRT/M tahun 2008 tentang Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan. Hasil: Penelitian ini menghasilkan data bahwa sistem proteksi kebakaran aktif di gedung GOC1 PT Garuda Indonesia PT Garuda Indonesia terdiri dari APAR, Hidran, Sprinkler, Detektor dan Alarm Kebakaran. Mempunyai rata-rata kesesuaian sarana proteksi kebakaran aktif gedung GOC1 PT Garuda Indonesia yaitu 65% adalah cukup baik artinya terpasang tapi ada sebagian kecil instalasi sarana proteksi aktif yang tidak sesuai dengan PERMEN PU No. 26/PRT/M tahun 2008. Kesimpulan: Saran yang dapat direkomendasikan adalah terus menjaga sistem proteksi kebakaran yang sudah baik seperti APAR, dan memperbaiki seluruh sistem proteksi yang sudah tidak berfungsi dengan sistem proteksi kebakaran yang baru, seperti Hidran, Sprinkler, Detektor dan Alarm Kebakaran.