Alat Pelindung diri (APD) adalah bagian dari tahap akhir dalam metode pengendalian bahaya. Namun penggunaannya akam menjadi sangat penting apabila pengendalian secara teknis dan administratif yang telah dilakukan secara maksimal sebelumnya masih memiliki potensi bahaya yang tergolong tinggi. Manfaat dari penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) sangatlah besar. Namun kenyataannya perilaku penggunaan APD pada pekerja khususnya pada sektor konstruksi di Indonesia masih kurang baik, hal ini terlihat dari masih tingginya angka kematian dan kejadian kecelakaaan kerja. Oleh sebab itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui adakah hubungan antara pengetahuan dengan sikap terhadap perilaku penggunaan APD pada pekerja konstruksi.rn Pada penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain Cross Sectional (potong lintang). Jumlah pekerja yang menjadi objek penelitian 50 responden dengan kriteria bekerja pada pemasangan secaffolding. Untuk mengumpulkan data, peneliti menggunakan kuesioner (data karakteristik umum dan pengukuran secara subjektif), wawancara dan observasi. Analisa uji statistik menggunakan uji Chi-square.rn Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 50 responden 32 pekerja (64%) menggunakan APD namun penggunaannya kurang lengkap (tidak sesuai standart). Tetapi sebagian dari mereka tidak menggunakan APD lengkap. Hasil uji Chi-square menyatakan bahwa ada hubungan bermakna/siginifikan antara perilaku penggunaan APD dengan pengetahuan (p value = 0,028) dan Sikap (p value = 0,031).rn