Hasil observasi awal ditemukan bahwa pekerja menggunakan sistem conveyor sehingga pekerja bekerja dengan gerakan cepat dan berulang, dimana pekerja berisiko mengalami beban kerja berlebih. Hasil wawancara menunjukan beberapa pekerja memiliki tanda-tanda stres kerja seperti kejenuhan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan beban kerja dengan stres kerja pada pekerja bagian packaging di PT. Abbott Indonesia. rnPenelitian ini, bersifat analitik kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini 35 orang. Teknik pengambilan sampel dengan total sampling. Variabel bebas adalah beban kerja sedangkan variabel terikat adalah stres kerja. Pengambilan data beban kerja dengan pengukuran denyut nadi sesudah kerja, sedangkan stres kerja dengan kuesioner HSE. pengolahan data secara univariat dan bivariat dengan Kruskall Wallis testrnHasil penelitian ini menunjukan bahwa beban kerja sangat ringan 12 responden (34,3%), ringan 21 responden (60,0%), sangat berat 2 responden (5,7%). Responden dengan stres kerja rendah 22 responden (62,9%), sedang 12 responden (34,3%), tinggi 1 responden (2,9%). Hasil statistik dengan uji Kruskall Wallis menunjukkan nilai p=0,66 yang berarti tidak ada hubungan antara beban kerja dengan stres kerja. rnKesimpulan bahwa tidak ada hubungan antara beban kerja dengan stres kerja pada pekerja bagian packaging di PT. Abbott Indonesia. rn