Latar Belakang : Pekerja administrasi dalam melakukan pekerjaannya lebih banyak dihabiskan dengan cara duduk. Sikap kerja duduk dapat menimbulkan permasalahan kesehatan pada pekerja, salah satunya adalah musculoskeletal disorder. Tujuan penelitian ini adalah diketahui hubungan sikap kerja duduk dengan keluhan musculoskeletal disorder pada pekerja bagian administrasi di PT. Indonesia Power UPJP Priok.rnMetode : Penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian diambil dengan total sampling kepada 56 orang responden. Pengambilan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan kuesioner. Data yang diperoleh dari hasil pengukuran dan kuesioner akan dianalisa secara univariat dan bivariat dengan chi-square.rnHasil : Ada hubungan yang signifikan dengan p = 0,035 dan koefisien korelasi positif, namun kekuatan arah korelasi lemah dengan r = 0,337. Sebanyak 21 orang pekerja dengan persentase 52,5% memiliki sikap kerja duduk yang berisiko mengalami gangguan kesehatan. Sebanyak 24 orang pekerja dengan persentase 60% pekerja mengalami keluhan musculoskeletal disorder.rnSimpulan : Semakin tinggi risiko sikap kerja duduk yang dilakukan pekerja bagian administrasi maka semakin tinggi juga tingkat keluhan musculoskeletal yang dirasakan. rn