Latar Belakang : Secara nasional prevalensi balita stunted di Indonesia mengalami peningkatan sebesar 1,6% pada tahun 2013 dengan prevalensi 37,2% dan prevalensi kejadian stunted di DKI Jakarta mencapai 27,5 %. Secara nasional persentase rumah tangga yang memiliki akses terhadap sanitasi layak sebesar 61,06%, belum mencapai target Renstra Kementerian Kesehatan tahun 2014. Tujuan : Menjelaskan mengenai Hubungan Karakteristik Balita, Karakteristik Orang tua, Higien dan Sanitasi Lingkungan terhadap Kejadian stunted pada Balita Umur 1-5 Tahun di Kelurahan Kampung Melayu Tahun 2016. Metode : Jenis penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan cross sectional .Hasil Penelitian : Hasil penelitian yaitu ditemukan 3 Variabel (Karakteristik Balita, Karakteristik Orang tua, dan Higien) yang tidak memiliki hubungan signifikan terhadap kejadian stunted pada balita yaitu p-value > 0,05, Namun terdapat 1 variabel (Sanitasi Lingkungan ) memiliki hubungan signifikan terhadap kejadian stunted yaitu p-value < 0,05. Kesimpulan : Sanitasi lingkungan yang tidak baik berhubungan dengan kejadian stunted pada balita, Oleh karena itu perlu adanya peningkatan sanitasi lingkungan untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan pada balita yang dapat mempengaruhi status gizi balita dan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) setiap hari