Pendahuluan : Defesiensi Fe atau anemia besi di Indonesia jumlahnya besar sehingga sudah menjadi masalah kesehatan masyarakat.Program penanggulangan anemia besi, khususnya ibu hamil sudah dilakukan melalui pemberian Fe secara gratis melalui puskesmas atau posyandu.Akan tetapi karena masih rendahnya pengetahuan sebagian besar ibu-ibu hamil masih rendah, maka program ini tampak berjalan lambat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi ibu hamil anemia diwilayah kerja puskesmas jailolo Kabupaten Halmahera Barat Tahun 2017. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan obsevasi dengan desain cross sectional dengan variable independen pengetahuan ibu, konsumsi tablet Fe, pola konsumsi makan, status gizi ibu. Populasi adalah seluruh ibu hamil yang mengalami anemia yang terdapat pada 10 posyandu diwilah kerja puskesmas Jailolo Kabupaten Halmahera Barat, jumlah sampel yang di ambil sebanyak 58 responden yang dipilih dengan cara purposive sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan data primer yang diambil dan dikumpulkan langsung dari responden. Analisis data menggunakan computer dan dikelolah dengan menggunakan sofware untuk menganalisis univariat dan analisis bivariat dengan menggunakan uji chi square. Hasil : Penelitian ini menunjukan bahwa terdapat hubungan pengetahuan ibu tentang anemia dengan P. volue 0,000 dan OR 48,16, konsumsi tablet Fe dengan P velue 0,001 dan OR 7,518, pola konsumsi makan dengan p volue 0,001 dan OR 8,066, dan status gizi dengan p volue 0,003 dan OR 6,133, yang terdapat hubungan signifikan dengan anemia pada ibu hamil, yang artinya responden dengan pengetahun, konsumsi tablet Fe, pola konsumsi makan, status gizi yang masih rendah maka akan memiliki resiko menderita anemia. Kesimpulan ada hubungan antara pengetahuan, konsumsi tablet Fe, pola konsumsi makan, dan status gizi dengan kejadian anemia pada ibu hamil.